DesaSIDOREJO

Pemerintah Desa Sidorejo rutin menggelar tradisi Malam Selikuran setiap tahunnya pada bulan Ramadhan. Malem Selikur berasal dari kata malem yang berarti malam dan selikur yang berarti dua puluh satu. Kegiatan ini merupakan tradisi untuk menyambut malam Lailatul Qadar yang menurut ajaran agama Islam terjadi pada tanggal ganjil dimulai pada malam ke-21. Tradisi Malam Selikuran kali ini disambut dengan antusias oleh masyarakat karena sebelumnya sempat terhenti selama dua tahun berturut-turut karena mewabahnya pandemi Covid-19 dan digelar kembali pada Selasa, 11 April 2023.

Tradisi ini ditandai dengan pemukulan kentongan secara berulang-ulang sebagai isyarat untuk memanggil warga sekitar dan tanda akan dimulainya kegiatan tasyakuran. Warga datang dengan membawa nasi beserta lauk-pauknya untuk kemudian disantap bersama saat berbuka puasa. Keunikan lain yang menjadi ciri khas tradisi malam selikuran ini yakni dikumpulkannya sedikit nasi dan lauk-pauk yang dibawa oleh masing-masing sebagai wujud pengingat untuk memperbanyak sedekah, mengintrospeksi diri, dan meningkatkan ibadah lainnya dalam sepuluh hari pada bulan Ramadan. Kegiatan ini ditutup dengan buka bersama antara Pemerintah Desa Sidorejo beserta segenap tokoh masyarakat.